Jumat, 06 Desember 2019

Keris Sulawesi Kuno




Dhapur Polo Jiwo
Tangguh Sulawesi abad ke-18
Pamor Watu Lapak & Wengkon Isen

Pamor Batu Lapak
satu diantara pamor miring jang sulit dibuat sengadja dirantjang empu dengan garis-garis melengkung jang menyudut, seperti sebuah onggokan batu dibawah sebagai landasan
dalam tradisi Bugis djika bentuknja berupa lengkungan-lengkungan besar ini disebut Batu Lappa' djika berupa lengkungan ketjil disebut Uleng-Puleng
dan djika bentuknja berupa guratan-guratan tipis memandjang maka disebut Ure' Tuo
ketiga djenis pamor ini dianggap paling istimewa dan paling banjak ditjari karena kemuntjulan pamor ini harus dari bahan pamor chusus jang harus dari kandungan meteorit tinggi
dari dahulu orang-orang Bugis menggunakan batu meteor jang berasal dari bintang ini sebagai azimat untuk pelempar atau pengusir setan
pamor seperti ini sekarang termasuk langka, penjebabnja bukan hanja karena sulitnja dibuat sadja tapi karena bahannja jang sangat terbatas

Pamor Wengkon Isen
tergolong pamor rekan jang sengadja dirantjang empu menjerupai bingkai di sepandjang tepi bilah jang tidak semua empu bisa membuatnja karena tingkat kesulitan untuk mempertahankan dua garis supaja tidak saling bersinggungan atau menyatu dalam kondisi tempaan membara, terlebih pada keris Polo Jiwo ini garis-garis bingkainja khas keris-keris kuno jang bukan terdiri dari satu garis, tetapi terdapat sedikitnja lima garis, berbeda dengan wengkon buatan baru. Belum lagi pada keris ini bersih dari pamor sanak jang sering dianggap mengurangi keindahan garap
sebagai simbol perlindungan dari semua jang tidak diinginkan

warangka dan handle model Sulawesi terbuat dari tanduk banteng

SOLD to Lampoeng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar