keris lurus, sekar katjang, djalen, lambe gadjah dan ri pandan
dengan kembang katjang menempel rapat pada gandik biasa dikenal sebagai Sempaner Bungkem
Sempaner berasal dari kata Sempana Bener jang berarti mimpi jang bener
sebagai simbol karunia keberuntungan pada laku lurus kehidupannja
pada djaman dahulu banjak dipunja oleh para penggawe keradjaan
Pamor Djanur Sinebit
salah satu pamor miring, tegak lurus dengan permukaan bilah, jang sangat sulit dibuat karena tingginja resiko gagal, berbeda dengan pamor mlumah jang relatif lebih mudah pembuatannja, itulah salah satu sebab rata-rata nilai mahar keris pamor miring lebih tinggi
djanur sinebit berarti daun kelapa jang masih muda jang di sebit (disayat)
dalam budaja Djawa-Bali, djanur sering disertakan dalam atjara-atjara penting seperti pernikahan dan upatjara adat lainnja, jang mana djanur didjadikan sebagai simbol kebahagiaan dan kegembiraan
djanur sinebit adalah simbol datangnja kebahagiaan dan selalu mendapatkan kegembiraan di hari-harinja serta menjingkirkan sesuatu jang tidak diinginkannja
Tangguh Madura abad ke-17
kalau pada keris Madura umumnja terkesan kering kurang wasuhan, tjenderung kasar dan bersap-sap pada besinja, tetapi berbeda dengan keris Sempaner Bungkem ini besinja hitam tampat liat, nglempung, basah dan matang tempaan, padat, pulen dan sangat halus djika diraba khas karakter istimewa keris Mataram, djuga pamornja djika diraba sangat halus sekali bagai pipi perawan tjantik, berbeda dengan umumnja pamor keris Madura jang nyekrak, tjenderung mbredul menondjol, keras kasar rabaannja
hanja barangkali karena pamor keris ini tebal dan agal (besar-besar), putih memplak mendjadi pertimbangan memasukkannja dalam tangguh Madura
keistimewaan lagi pada keris ini adalah kembang katjang-nja jang seperti belalai gadjah, stylisasi keris pra-islam
warangka gandar iras
pandjang bilah 32 cm, pesi 6,5 cm
SOLD Out
Tidak ada komentar:
Posting Komentar