Dhapur Sengkelat
Luk 13, kembang katjang, sogokan rangkap, lambe gadjah, pedjetan, srawejan, ri pandan
sebagai simbol kelanggengan kekuasaan
Pamor Wos Wutah dan Telaga Membleng
Gondja pamor Winih
pamor wos wutah : jang berarti beras tumpah, berupa bulatan-bulatan dan garis tak beraturan, termasuk pamor tiban jang sengadja dibuat sang empu, sebagai simbol redjeki jang berlimpah
pamor telaga membleng : jang berarti telaga jang terbendung, berupa lingkaran berlapis jang terletak pada pedjetan, menjerupai gelombang air di sebuah telaga, sebagai simbol redjeki jang tidak keluar lagi ketjuali untuk hal jang bermanfaat
pamor winih : jang berarti benih atau bibit, berupa bulatan berlapis pada gondja, sebagai simbol tertanamnja keberhasilan
Tangguh Mataram abad ke-17
jang masih berasa terbawa era Sultan Agung
dengan bilah pandjang, tadjam kalau diraba, dengan tantingan ringan dan tintingan nyaring bila disentil
besi mentah agak putjat
Pamor keluar banjak terletak di tengah, menyala seperti perak, mubyar putih menyala.
Warangka gandar iras
wilah 37 cm, pesi 5 cm
Sandangan original peninggalan bawaan dari perawat sebelumnja
- dialihrawatken sesuai gambar dan keterangan jang tertera
SOLD Out








Tidak ada komentar:
Posting Komentar